Harga Semantic Layer

Semantic Layer (42) adalah mata uang kripto yang diluncurkan pada tahun 2025 di platform BNB Smart Chain. Ini dirancang sebagai protokol infrastruktur yang memperkenalkan Application-Controlled Execution (ACE) untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps). Semantic Layer memungkinkan dApps untuk menginternalisasi nilai yang dapat diekstrak oleh penambang (MEV), meningkatkan throughput mereka secara independen dari rantai dasar, dan menerapkan logika eksekusi khusus sambil mempertahankan akses ke likuiditas on-chain dan komposabilitas. Fitur utama Semantic Layer: - Harga saat ini: Rp723.96 - Kapitalisasi pasar: Rp107.26B - Persediaan yang beredar: 148.16M 42 - Total persediaan: 1B 42 - Persediaan maksimum: 1B 42 Semantic Layer saat ini berada di peringkat 1398 dalam daftar kapitalisasi pasar mata uang kripto. Dalam 24 jam terakhir, harganya mengalami perubahan sebesar +2.14%, dengan volume perdagangan Rp23.37B. Harga tertinggi sepanjang masa untuk 42 adalah Rp4,118.6, sementara harga terendahnya adalah Rp574.83. Para investor dapat memperdagangkan 42 di berbagai bursa mata uang kripto. Proyek ini bertujuan untuk merevolusi infrastruktur dApp dengan menyediakan kontrol dan efisiensi yang lebih baik bagi pengembang dan pengguna.

Pendiri Semantic Layer adalah Nischal Shetty dan Avinash Shekhar. Mereka meluncurkan proyek ini pada tahun 2021 dengan tujuan menciptakan mata uang kripto yang berfokus pada perdagangan berjangka perpetual INR. Nischal Shetty dikenal sebelumnya sebagai pendiri WazirX, sementara Avinash Shekhar sebelumnya adalah CEO Zebpay. Pengalaman gabungan mereka di industri kripto memberikan landasan yang kuat untuk mengembangkan Semantic Layer. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan opsi perdagangan inovatif untuk pasar India, memanfaatkan keahlian para pendiri dalam pertukaran cryptocurrency dan kepatuhan regulasi.

Semantic Layer beroperasi di jaringan blockchain, menggunakan kontrak pintar untuk memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan Application-Controlled Execution (ACE). Hal ini memungkinkan dApps untuk menginternalisasi nilai yang dapat diekstrak penambang (MEV), meningkatkan throughput secara independen, dan menerapkan logika eksekusi khusus sambil mempertahankan akses ke likuiditas on-chain dan komposabilitas. Semantic Layer memiliki total pasokan 1B 42 token, dengan 148.16M 42 saat ini beredar. Diluncurkan pada 14 November 2025 di BNB Smart Chain sebagai token BEP-20. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan infrastruktur untuk pengembangan dApp yang lebih efisien dan dapat disesuaikan. Pengguna dapat berinteraksi dengan Semantic Layer melalui dompet yang kompatibel dan pertukaran terdesentralisasi. Token ini memfasilitasi transaksi, tata kelola, dan utilitas dalam ekosistem Semantic Layer. Per 2025-12-22, Semantic Layer diperdagangkan di harga Rp723.96 dengan kapitalisasi pasar Rp107.26B dan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp23.37B. Untuk informasi terbaru tentang cara memperoleh dan menggunakan Semantic Layer, pengguna dapat mengunjungi situs web resmi atau bergabung dengan komunitas Discord proyek.

Semantic Layer menggunakan arsitektur teknis unik yang memperkenalkan Application-Controlled Execution (ACE) untuk aplikasi terdesentralisasi. Protokol infrastruktur ini memungkinkan dApp untuk: 1. Menginternalisasi miner extractable value (MEV) 2. Meningkatkan throughput secara independen dari rantai dasar 3. Mengimplementasikan logika eksekusi khusus Sambil mempertahankan akses ke likuiditas dan komposabilitas on-chain. Semantic Layer beroperasi di BNB Smart Chain sebagai token BEP-20. Total penawarannya dibatasi pada 1B 42 token, dengan 148.16M 42 saat ini beredar. Protokol ini bertujuan untuk menyediakan lapisan semantik yang meningkatkan fungsionalitas dan efisiensi dApp dalam ekosistem blockchain. Dengan memungkinkan dApp memiliki kontrol lebih besar atas lingkungan eksekusinya, Semantic Layer berupaya mengoptimalkan kinerja dan ekstraksi nilai sambil mempertahankan interoperabilitas dengan infrastruktur DeFi yang ada.

Masa depan dan peta perjalanan Semantic Layer terlihat menjanjikan. Sebagai protokol infrastruktur perintis yang memperkenalkan Application-Controlled Execution (ACE) untuk dApps, Semantic Layer bertujuan untuk merevolusi lanskap DeFi. Peta perjalanan proyek ini berfokus pada peningkatan skalabilitas, internalisasi MEV, dan logika eksekusi kustom sambil mempertahankan akses likuiditas on-chain. Tonggak penting untuk Semantic Layer meliputi: 2026: Memperluas kemitraan dengan protokol DeFi utama dan meluncurkan fitur ACE yang canggih. 2027: Mengimplementasikan interoperabilitas antar-rantai dan memperkenalkan optimisasi berbasis AI untuk eksekusi dApp. 2030: Mencapai adopsi luas di berbagai ekosistem blockchain dan menjadi standar untuk infrastruktur dApp. Prediksi harga menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan: 2026: -- --: -- 2030: -- Dengan pendekatan inovatifnya terhadap skalabilitas dan efisiensi dApp, Semantic Layer diposisikan untuk memainkan peran penting dalam evolusi ekosistem Web3. Fokus tim pada pengembangan berkelanjutan dan kemitraan strategis menandakan hal baik bagi kesuksesan jangka panjang dan apresiasi nilai proyek.