Kebijakan aset enkripsi Inggris memasuki fase baru, larangan dicabut dan reformasi berjalan bersamaan.

Baru-baru ini, Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) mengumumkan akan mengakhiri larangan investasi ritel selama bertahun-tahun terhadap surat berharga yang diperdagangkan di bursa (ETN) untuk aset kripto, yang memungkinkan investor ritel untuk membeli koin Bitcoin, Ether, dan aset kripto lainnya di bursa sekuritas yang diatur.

Aset enkripsi ETN adalah sekuritas yang diperdagangkan di bursa yang terhubung dengan aset enkripsi, dan merupakan alat mirip ETF. Pada dasarnya, ini memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap aset enkripsi melalui bursa yang diatur.

Perubahan kebijakan ini akan berlaku mulai 16 Oktober 2025, dan setelah disetujui, platform seperti Bursa Efek London akan mulai memperdagangkan produk terkait. Sesuai dengan persyaratan regulasi, aset enkripsi ETN yang terdaftar di Bursa London harus didukung sepenuhnya oleh Bitcoin atau Ethereum fisik, dan tidak diperbolehkan menambahkan leverage.

FCA menyatakan bahwa pasar telah semakin matang, dan memberikan lebih banyak pilihan investasi untuk pelanggan ritel yang memenuhi syarat dengan melindungi investor. Menurut survei konsumen oleh Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA), sekitar 12% orang dewasa di Inggris memiliki aset enkripsi pada tahun 2024. Meskipun larangan ini dicabut, FCA dengan tegas menyatakan bahwa larangan perdagangan derivatif enkripsi untuk ritel akan tetap berlaku untuk mengendalikan risiko.

Sebagai langkah pendukung, Departemen Perpajakan Inggris (HMRC) menyatakan dalam dokumen kebijakan bahwa aset kripto ETN yang memenuhi syarat dapat dimasukkan ke dalam akun pensiun terdaftar mulai 8 Oktober 2025, dan dapat dimiliki tanpa pajak; mulai 6 April 2026, produk semacam itu akan dimasukkan ke dalam kategori investasi ISA Keuangan Inovatif (IFISA), dan terus menikmati manfaat pajak.

Menurut laporan pemerintah Inggris, total skala rekening tabungan pribadi (ISA) warga Inggris mencapai sekitar 872 miliar poundsterling. Dengan perkiraan konservatif, jika 1% dari dana tersebut mengalir ke aset enkripsi ETN, akan membawa lebih dari 8 miliar poundsterling investasi baru. Analisis industri berpendapat bahwa kebijakan baru ini diharapkan dapat mengaktifkan permintaan dana yang sebelumnya terhambat karena batasan regulasi, mendorong sekitar 12 juta pemegang mata uang kripto di Inggris untuk memasukkan sebagian aset mereka ke dalam rekening investasi jangka panjang seperti pensiun.

Bradley Duke, kepala Bitwise untuk kawasan Eropa, menyatakan bahwa langkah ini "sangat positif" dan akan melepaskan dana ritel yang telah mengamati sejak 2021, membantu Inggris mempertahankan posisinya sebagai pasar investasi terbesar di Eropa.

Berbeda dengan sikap terbuka terhadap regulasi, platform investasi ritel utama di Inggris, Hargreaves Lansdown, tetap menunjukkan sikap waspada terhadap aset kripto. Perusahaan tersebut menekankan dalam pernyataannya bahwa meskipun harga Bitcoin telah naik dalam jangka panjang, ia disertai dengan volatilitas ekstrem, dan tidak memiliki nilai intrinsik, "Bitcoin bukanlah suatu kategori aset", oleh karena itu tidak seharusnya dianggap sebagai komponen inti dari portofolio keuangan.

Hargreaves Lansdown menunjukkan bahwa dalam sejarah kinerja enkripsi, terdapat kasus "kerugian ekstrem", sehingga investor kesulitan untuk membangun ekspektasi kinerja yang dapat diandalkan dan tidak dapat mengandalkannya sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan atau keuntungan. Namun, perusahaan juga mengakui bahwa sebagian pelanggan memiliki kebutuhan spekulatif dan berencana untuk secara bertahap menawarkan layanan perdagangan ETN yang didukung oleh Bitcoin dan Ether fisik yang terdaftar di bursa London kepada pelanggan yang telah melalui penilaian risiko kepatuhan pada awal tahun 2026. Sesuai dengan persyaratan regulasi, eksposur investasi enkripsi dari pelanggan ini akan dibatasi pada 10% dan akan menerima peringatan risiko yang rinci serta pemeriksaan kelayakan sebelum perdagangan.

Langkah reformasi digital dipercepat. Selain mencabut larangan investasi ETN, pemerintah Inggris baru-baru ini juga mempercepat pembangunan infrastruktur keuangan digital. Dalam Strategi Digitalisasi Pasar Keuangan Grosir yang dirilis pada bulan Juli tahun ini, secara jelas diusulkan untuk mencapai "tokenisasi" aset keuangan tradisional melalui teknologi blockchain, yang akan sepenuhnya mengubah proses pengolahan manual dan berbasis kertas yang ada.

Strategi ini menunjukkan bahwa "tokenisasi" aset diharapkan dapat mewujudkan perubahan kualitas efisiensi pasar, misalnya dengan berbagi data transaksi secara real-time untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi biaya operasional. Untuk mendorong elektronifikasi sertifikat sekuritas, pemerintah telah membentuk "Kelompok Kerja Tindakan Pasar Tanpa Kertas" (DEMAT), yang mengoordinasikan penghapusan sertifikat saham fisik; sekaligus memulai rencana pembangunan platform obligasi negara digital (DIGIT), yang memungkinkan lembaga untuk menerbitkan obligasi pemerintah melalui blockchain.

Menteri Ekonomi Departemen Keuangan Inggris, Lucy Rigby, mengumumkan di London Digital Assets Week bahwa akan dibentuk posisi 'Pelopor Pasar Digital', yang akan diisi oleh pemimpin industri yang ditunjuk oleh pemerintah, bertanggung jawab untuk mengoordinasikan Bank Inggris, Departemen Keuangan, dan FCA dalam mendorong blockchainisasi pasar keuangan dan tokenisasi aset. Para profesional di industri percaya bahwa peran ini akan menjadi katalisator penting dalam mendorong konsensus antara regulator dan pelaku pasar, serta mempercepat inovasi.

Ada analisis yang menunjukkan bahwa dibandingkan dengan Uni Eropa yang telah meluncurkan "Regulasi Aset Kripto Pasar" (MiCA), Inggris masih perlu dengan cepat memperjelas posisi regulasi untuk kategori aset baru seperti stablecoin. Direktur Eksekutif FCA Inggris, David Geale, menyatakan: "Sejak kami membatasi perdagangan surat berharga aset kripto oleh investor ritel, pasar telah matang. Kami memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen, sambil memastikan langkah-langkah perlindungan yang diperlukan telah diterapkan."